Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu.
[ Pada pertengahan [[abad ke XVII]] seorang ''botanikus'' bernama [[Jacobus Rontius (1592 – 1631)]] mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya ''De Indiae Untriusquere Naturali et Medica''.][ Meskipun hanya 60 jenis tumbuh-tumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuh-tumbuhan obat oleh [[N.A. van Rheede tot Draakestein (1637 – 1691)]] dalam bukunya ''Hortus Indicus Malabaricus''.][ Pada [[tahun 1888]] didirikan ''Chemis Pharmacologisch Laboratorium'' sebagai bagian dari [[Kebun Raya Bogor]] dengan tujuan menyelidiki bahan-bahan atau zat-zat yang terdapat dalam tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan.][ Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang.]
Pada bagian tanaman seperti yang tercantum di bawah ini dapat dimanfaatkan sebagai obat. Bagian tanaman terdiri dari bagian daun, kulit batang, buah, biji, bahkan pada bagian akarnya.
Daun
No. | Nama Tanaman | Khasiat dan Manfaat |
1. | Daun dewa (Gynura Segetum) | Mengobati muntah darah dan payudara bengkak |
2. | Seledri | Mengobati tekanan darah tinggi |
3. | Belimbing | Mengobati tekanan darah tinggi |
4. | Kelor | Mengobati panas dalam dan demam |
5. | Daun bayam duri | Mengobati kurang darah |
6. | Kangkung | Mengobati insomnia |
7. | Saga (Abrus precatorius) | Mengobati batuk dan sariawan |
8. | Pacar cina (Aglaiae ordorota Lour) | Mengobati penyakit gonorrhoe (penyakit kelamin) |
9. | Landep (Barleriae prionitis L.) | Mengobati rematik |
10. | Miana (Coleus atropurpureus Bentham) | Mengobati wasir |
11. | Pepaya (Carica papaya L.) | Mengobati demam dan disentri |
12. | Jintan (Coleus amboinicus) | Mengobati batuk, mules, dan sariawan |
13. | Pegagan (Cantella asiatica Urban) | Mengobati sariawan dan bersifat astringensia (mampu membasmi bakteri) |
14. | Blustru (Luffa cylindrice Roem) | Bersifat diuretik (peluruh air seni) |
15. | Kemuning (Murrayae paniculata Jack) | Mengobati penyakit gonorrhoe |
16. | Murbei (Morus indica Rumph) | Bersifat diuretik |
17. | Kumis kucing (Orthosiphon stamineus Benth) | Bersifat diuretik |
18. | Sirih (Chavica betle L.) | Mengobati batuk, antiseptika (membunuh mikroorganisme berbahaya), dan obat kumur |
19. | Randu (Ceiba pentandra Gaerth) | Sebagai obat mencret dan kumur |
20. | Salam (Eugenia polyantha Wight) | Bersifat astringensia |
21. | Jambu biji (Psidium guajava L.) | Mengobati mencret |
Batang
No. | Nama Tanaman | Khasiat dan Manfaat |
1. | Kayu manis (Cinnamomum burmanii) | Mengobati penyakit batuk dan sesak napas, nyeri lambung, perut kembung, diare, rematik, dan menghangatkan lambung |
2. | Dadap ayam (Erythrina varigata Linn.Var.orientalis) | Mengobati asma |
3. | Pulasari (Alyxia stellata Roem) | Obat perut kembung |
4. | Brotawali (Tonospora rumphii Boerl) | Mengobati demam, sakit kuning, obat cacingan, kudis, dan diabetes |
5. | Kemukus (Piper cubeba L.) | Obat radang selaput lendir saluran kemih |
6. | Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) | Sebagai antiseptik, sehingga dapat dipakai sebagai obat kumur |
7. | Delima (Punice granatum L.) | Sebagai anti cacing pita (obat antelmentika) |
Buah
No. | Nama Tanaman | Khasiat dan Manfaat |
1. | Jeruk nipis (Citrus aurantifolia) | Mengobati penyakit demam, batuk kronis, kurang darah, menghentikan kebiasaan merokok, menghilangkan bau badan, menyegarkan tubuh, dan memperlancar buang air kecil |
2. | Cabai merah (Capsicum annuum L.) | Obat gosok untuk penyakit rematik dan masuk angin |
3. | Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbi) | Mengobati penyakit batuk, melegakan napas, dan mencairkan dahak |
4. | Mengkudu (Morinda citrifolia) | Mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk, amandel, difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit |
5. | Kemukus (Piper cubeba L.) | Obat radang selaput lendir saluran kemih |
6. | Kapulaga (Elettaria cardamomum Maton) dan ketumbar (Coriandrum sativum L.) | Obat antikembung |
Biji
No. | Nama Tanaman | Khasiat dan Manfaat |
1. | Kecubung (Datura metel) | Mengobati penyakit asma, bisul, dan anus turun |
2. | Kapur barus (Dryobalanops aromatica Gaertn.) | Mengobati gangguan pencernaan |
3. | Pinang (Areca catecha L.) | Tepung biji pinang berkhasiat sebagai obat antelmentika, terutama terhadap cacing pita |
4. | Kedawung (Parkia biglobosa Bentham) | Sebagai bahan obat sakit perut, mulas, diare, dan bersifat astringensia |
5. | Pala (Myristica) | Mengatasi perut kembung, sebagai stimulansia setempat terhadap saluran pencernaan, bahan obat pembius, menyebabkan rasa kantuk, dan memperlambat pernapasan |
6. | Jamblang (Eugenia cumini Merr) | Sebagai bahan obat untuk menyembuhkan penyakit kencing manis (diabetes) |
Akar
No. | Nama Tanaman | Khasiat dan Manfaat |
1. | Pepaya (Carica papaya L.) | Obat cacing |
2. | Aren (Arenga pinnata Merril) | Obat diuretik |
3. | Pule pandak (Rauwolfia serpentina Benth) | Obat antihipertensiva dan gangguan neuropsikhlatrik, seperti tekanan darah tinggi |
Umbi atau rimpang
No. | Nama Tanaman | Khasiat dan Manfaat |
1. | Bangle (Zingiber purpureum Roxb.) | Mengobati sakit kepala, susah buang air besar, nyeri pada perut, sakit kuning, perut kembung, dan melangsingkan tubuh |
2. | Jahe (Zingiber officinale Rosc.) | Menghangatkan badan, mengobati sakit pinggang, asma, muntah, dan nyeri otot |
3. | Kencur (Kaempferia galanga L.) | Mengobati sakit kepala, obat batuk, melancarkan keringat, dan mengeluarkan dahak |
4. | Kunyit (Curcuma domestica Val.) | Mengobati diare, masuk angin, hepatitis, dan kejang-kejang |
5. | Lempuyung (Zingiber zerumbel) | Obat pelangsing, penambah nafsu makan, disentri, dan diare |
6. | Lengkuas (Languas galanga L.Stunzt) | Mengobati panu, serta bersifat antifungi dan anti bakteri |
7. | Temu giring (Curcuma heynaena Val.) | Obat anti cacing, sakit perut, dan melangsingkan tubuh |
8. | Temulawak (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) | Mengatasi sembelit, memperbanyak ASI, dan memperkuat sekresi empedu |
9. | Temu hitam (Curcuma aeroginosa Roxb.) | obat anti cacing, mencegah kelesuan, dan memperlancar peredaran darah |
10. | Alang-alang (Imperata cylindrica Beav.) | Obat untuk memperlancar air seni (diuretik |
Gambar Berbagai Jenis Tanaman Obat Tradisional
Faktor peningkatan penggunaan tanaman obat
Kecenderungan meningkatnya penggunaan obat tradisional didasari oleh beberapa faktor, yaitu:
[6]
- Pada umumnya, harga obat–obatan buatan pabrik yang sangat mahal, sehingga masyarakat mencari alternatif pengobatan yang lebih murah.
- Efek samping yang ditimbulkan oleh obat tradisional sangat kecil dibandingkan dengan obat buatan pabrik.[6]
- Kandungan unsur kimia yang terkandung di dalam obat tradisional sebenarnya menjadi dasar pengobatan kedokteran modern. Artinya, pembuatan obat–obatan pabrik menggunakan rumus kimia yang telah disentetis dari kandungan bahan alami ramuan tradisional.
Perawatan tanaman obat
Tanaman yang dipelihara di pekarangan rumah tidak memerlukan perawatan khusus, baik sebagai bumbu dapur atau bahan obat.
[7] Perlakuan khusus dalam
budi daya tanaman obat dilakukan dalam skala usaha, dengan tujuan untuk memperoleh kualitas dan kuantitas hasil yang optimum.
[7] Kegiatan pemupukan dan pengandalian hama penyakit tanaman perlu dilakukan.
[7] Kegiatan ini sangat erat hubungannya dengan penggunaan bahan kimiawi yang terkandung dalam pupuk atau
pestisida.
[7] Pemakaian bahan kimiawi dapat mencemari lingkungan, baik
tanah maupun air, dan yang paling berbahaya residu yang dihasilkan akan terakumulasi dalam produk tanaman yang dihasilkan.
[7] Untuk itu, perlu diperkenalkan sistem budi daya yang tidak tergantung pada bahan-bahan kimia.
[7] Sistem ini dikenal dengan istilah
pertanian organik.
[7] Dalam budi daya tanaman obat dapat dimanfaatkan
pupuk organik untuk menambah
unsur hara mineral yang dibutuhkan tanaman.
[7] Pupuk organik yang digunakan di antaranya adalah
pupuk kandang,
bokhasi,
kompos,
humus,
sampah dapur, dan
serasah daun.
[7] Selain itu, sebagai bahan pengendali
hama penyakit tanaman, dapat dimanfaatkan pestisida alami yang terdapat di sekitar rumah, seperti tanaman babadotan
(Ageratum conyzoides),
sirsak,
lantana, dan daun
tembakau.
[7]
0 komentar:
Posting Komentar